Selasa, 30 Maret 2021

MASYA ALLAH ... MENGINGATKAN KEPADA MAQBUL RASYID


KETIKA KAMI BERSAMA MENGIKUTI SEBUAH PELATIHAN

JELAS lagu ini tak akan kulupakan begitu saja karena pertama saya dengar dari lantunan seorang Maqbul Rasyid asal Makassar, Mhasiswa IAIN Alaudin Rasyid   lagu ini menjadi sangat istimewa dalam ingatan saya karena lagu ini telah dengan susah payah dinyanyikan oleh sahabat saya tadiu karena nampak sekali  beliau kurang terampil untuk menyanyikan lagu lagu pada saat itu, saya cepat menangkap kekurangan terampilannya dalam menyanyi, karena saya juga pada saat itu memiliki kelemahan yang sama. Yang bila pada saat itu saya dipaksa untuk menyanyi maka saya dipastikan mundur. 

Gagasan menyanyikan lagu masing masing daerah memang gagasan dari beliau sendiri, kehadiran  beliau menjadi istimewa karena pada saat itu mrmbawa tustel baru serta belasan rol film, sehingga secara mewah  kami bisa berpotoria, dalam bahasa sekarangnya adalah selfi selfi, Saya bilang semua foto tersisa yang ada saya, saya bawa pulang semua kata saya, dia serahkan sebuah tas tangan berisi tumpukan foto, pilih sendiri katanya, sayapun memilih foto foto itu bersama sejumlah kawan, berapa kami harus bayar kata kami, "Bayar saja berapa ikhlasnya"  Seorang teman menyodorkan beberapa lembar uang kertas secara terbuka sehingga kami tahu berapa jumlah nominalnya, terima kasih kata Maqbul. Kamipun mengikuti kawan tersebut mengeluarkan uang dengan nominal yang sama.


Ini ketika berjalan bersama Maqbul Rasyid dan seorang peserta yang juga dari IAIN Alaudin Rasyid Kami berjalan dari tempat pembukaan acara menuju  dari Aula tempat pelaksanaan  Acara Pembukaan, acara menuju Penginapan kami sementara, yaitu Wisma Sejahtera yang hanya berjarak sekitas seratus meteran.            Hanya acara pembukaan  dan Sambutan Rektor IAIN Jakarta dan sambutan sambutan saja yang dilakukan di Kampus, sisanya acara dilaksanakan di Jalan Jaksa, jika tak salah di Jalan Jaksa dan disitulah Maqbul Rasyid yang sekarang sudah jadi datuk datuk itu menyanyikan lagu Masya Allah, sebuah lagu Bugis yang telah populer sejak masa perang Kemerdekaan dahulu.
 
 
Masa’alla
 
Masa’alla idi pale tau biue
Malasa tenri tungka
Mate tenri walu
 
Masa’alla riwalu’si daung loka
Rilemme gangka uttu’
Nakae’si bawi
 
Masa’alla engkasi nasesa bawi
Ripari timpo-timpo
Timpo nanresi bebbu’
 
Masa’alla engkasi nasesa bebbu’
Ripale-pale limmang
Nalutturengsi anging
 
Masa’alla engkasi nasesa anging
Nasakkasi danang
Nalutturengsi lao
 
 
 Pristiowa ini seingat saya