Jumat, 14 Januari 2022

SEBUAH PELAJARAN YANG BERHARGA DARI ALMARHUM TARMIZI M DANI


BAGI SAYA INI sebuah pelajaran yang sangat berharga, bisa jadi kecil harapoan bisa saya dapatkan langsung dari seorang pelaku atau tokoh yang ada dalam sebuah kisah nyata, ketika kami bertiga akan memasuki pintu menuju ruang bezuk di sebuah Rumas Sakit swasta langkah kami terhenti karena karena tak dapat menggunakan vasilitas lip bezuk terancam batal.  Ada sejumlah orang juga sepertinya mengalami nasib yang sama, mereka ingin sekali  membezuk keluarga yang sakit, tetapi mereka juga terhalang untuk melaksanakan maksud  baik itu, dalam era pademi corona memang pihak RS menerapkan peraturan yang ketat.  Setelah saling berbagi perasaan dengan para pengunjung akhirnya terdengar sedikit bocoran secara samar samar. 

Info itu mengatakan bahwa bila memang ada sesuatu yang ingin disampaikan kepada pasien atau keluarga yang menunggunya  silakan dipanggil saja no kontak mereka, dan memang satu dua keluarga pasien  yang turun menemui pembezuk yang terhambat masuk itu, ya mereka saya lihat seperti ada yang disampaikan kepada keluarga yang turun.  Maka kami berunding dengan Yusran putra almarhum dan terjadi kesempatan bahwa saya diperbolehkan masuk dengan dalih untuk bergantian menemani pasien dan saya pun masuk. Ternyata pertemuan kami dengan kakanda pada saat itu ternyata pertemuan terakhir dan melakukan pembicaraanyang sejatinya sangat penting 

Dalam pertemuan yang singkat itu beliau Tarmizi almarhum, bercerita  bahwa beliau secara berturut turut diu datangi Pak Ngah Kadir, dalam hidup beliau setelah pulanh dari sekolah di Bandung, beliau melanjutkan sekolah di SMEA Tanjungkarang, dalam mimpi yang beliau alami dan seolah kejadian yang sebenarnya dan bahkan berulang, beliau di datangi Pak NGah Kadir, tetapi setelah saya tanyakan apakah bersama Pak ngah Kadiri beliau menyampaikan sesuatu pesan penting, almarhum negatakan tidak karena begitu datang Pak Ngah langsung tidur, belaiu bangun setelah dibangunkan karena waktu makan sahur telah tiba. Setelah makan sauh Pak Ngah Kadir bersegera pamit kembali pulang. 

Yusran Putra almarhum yang pertama menceriterakan bahwa ayah sudah berulang kali mendengar suara andung datang ke Gedung Meneng,  almarhum sering kali minta dipertemukan dengan Andung bila Andung datang, Kata beliau bahwa beliau ingiun jumpa andung karena akan sekalian pamit, beliau katanya akan melakukan peerjalanan panjang, jadi sekalian pamit dengan Andung tutur Yusran. 

Memang berdasarkan pengetahuan yang selama ini biasa kita terima sebagai informasi tutur, info secara tutur itu sejatinya sudah menyebar dri mereka yang memilikiki sensitivitas yang tinggi dapat beriteraksi dengan mereka yang sedang menghadapi sebuah problema bila berakhirnya kehidupan kita di dunia ini boleh saya sebut demikian. Mereka memiliki waktu dan peluang untuk merenung dan mngingat banyak kisah yang dialaminya dan demikian melakt dalam ingatan. Maka bisa saja ingatan ingatan itu berputar jelas sehingga seseorang merasa seteri terlibat kembali dengan apa sesungguhnya sejatinya memang pernah dialaminya. 

Tidak terlalu mendesak untuk melakukan pengkajian kritis, cukuplah rasanya menyimak sejumlah pernyataan pernyataan bahwa bagi merewka yang jarang beraktivitas secara visik karena ketidak mapuannya untuk melakukannya, maka pristiwa demi pristiwa seolah kembali berputar, mana mana yang sudah lama dilupakan justeru muncul kembali dalam ingatan seseorang. Maka bahagialah mereka yang memiliki pemgalaman pengalaman indah dalam hidupnya, yaitu pengalaman pengalaman yang memulyakan. Itulah barangkali mengapa banyak orang mengajari santrinya untuk mengingat ingat kembali dosanya, diperintahkan untuk mengnigat kembali dan justeru menyebutkan jenis kesalahan apa yang telah dilakukannya itu. Umunya baru sedikit yang Ia ingat, tiba tiba iya tak mampu mengingatnya karena Iya menangir meraung raung.

Di saat saat seseorang banyak dalam kesendiriannya itu  ingatan ingatan itu akan silih berganti, bahagialah bila kita lebih banyak memiliki kengan indah, dan memulyakan kita, sehingga kepala kita akan terasa ringan seringan ringannya. Dan alangkah lebih baiknya bila ingatan kita puitar atas berbagai kekeliruan dan tdak memulyakan, maka sebaiknya perbanyak kita istighfar. Karena kekuatan batin kitapun harus kita perkokoh dengan ucapan istighfar itu, selain bisa meringankan, maka kita harus memiliki ketahanan bahwa ujian itu sebenarnya belum berakhir, selama hayat di kandung badan,