Rabu, 16 November 2022

JUMPA MAS PAIDI DI PAGELARAN

 

INI FOTO MAS PAIDI, pakai topi. saya ambil fotonya ketika secara tidak sengaja kami berjumpa pada Rabu 16 November 2022 di rumah Kanda Syafruddin di Pagelaran, tadi siang. Sebeyulnya dia iseng datang ke rumah Kanda Syafruddin untuk mencoba kalo kalo ada Bambang, putra Kansyafruddin di rumah itu, tetapi ternyata tidak ada . Kanda Syafruddin sepertinya memang pangling kepada Mas Paidi, sehingga Mas Paidi merasa perlu menyebutkan namanya. Kata Kanda Syafruddin saya tidak lupa sama Mas, tetapi terus terang namanya tadi saya lupa. 

Mas Paidi lalu menengok kepada saya, saya langsung saja mengawali pembicaraan, Nama Paidi itu nama yang  puluhan tahun tidak saya jumpai orangnya, tetai selama itu saya tak lupakan namanya. Karena pada Tahun 1968 saya meninggalkan Desa Pagelaran menuju Tanjungkarang untuk pindah sekolah, sejak saat itu kita tak jumpa. 

Saya tinggal di Gedong Dalam Enggal Tanjungkarang, di Enggal itu terletak Lapangan Bola Kaki yang sangat sering digunakan untuk dijadikan berbagai aktivitas baik olahraga  bola kaki ataupun Upacara Kenegaraan  dan lain sebagainya. 

Diantara bintang lapangan Sepakbola yang biasa ikut bertanding di lapangan  itu adalah Paidi pemain Club Samin,  Samudra Indonesia. Penampilan Bintang Sepakbola Samin yang bernama Paidi itu mengingatkan saya kepada Paidi sahabat saya di Pagelaran yang juga gemar main bola kaki semasa kami kanak kanak. KJekaguman saya kepada Paidi pemain Samin itu ternyata ikut membantu mengingatkan kepada Paidi Pagelaran  setidaknya ada beberapa hal  yang selalu dalam ingatan saya dan saya simpan selama bertahun tahun. Dan saya ingin memanfaatkannya sebagai pelajaran yang berharga. 

Persamaan antara Paidi Senir di Club Samin dengan  Mas Paidi di Pagelaran, keduanya bermaiun klear, dan seperti sangat menghindari benturan bentuiran, dan juga untuk itu juga Paidi menghindari pasang badan dalam menghindari benturan itu, caranya adalah cepat mengoper bola ke teman lain sehingga musuh juga tidak sempat mendekat dalam berebut bola dan sehingga tidak terjadi body contek secara ekstrim.  Hanya bedanya Paidi Samin selain sering diposisikan sebagai pemain depat juga sering juga diposisikan sebagai pemain belakang. Sedang Paidi Pagelaran selin senang diposisikan di depan beliau sering juga dioposisikan sebagai baris lapisan tengah.  Sekali lagi saya ingin menggari  bahwa keduanya selain menghindari bodi kontek maka keduanya sama sama tidak memaksakan diri memegang bola terlalu lama. Itulah catatan ingatan saya.