Senin, 30 Agustus 2021
Jumat, 27 Agustus 2021
MEMBANGUN KOMUNIKASI LEWAT GRUP WA
GERUP ALUMNI SDN 1 PAGELARAN MEMBANGUN KOMUNIKASI KARENA KOMUNIKASI BISA MEMBANGUN PERSATUAN SEMENTARA PERSATUAN , PERSATUAN AKAN MEMBANGUN JAMA'AH DAN JAMAAH AKAN MENDATANGKAN BERKAH
KAMI MENYEDIAKAN BLANKO ISIAN MOHON TULIS NAMA, ANGKATAN, ALAMAT DAN PESAM BERMUTU
Selasa, 17 Agustus 2021
SATU TUJUAN DAKWAH DAN PENDIDIKAN ISLAM ( Bag ke 2 )
jl
AYAHANDA M DANI itu oleh orang tua beliau "Rajidin" dikirim ke Padang untuk nyantri, konon memangg sebelumnya sudah ada orang ke Padang untuyk nyantri. Tetapi memang cara seseorang nyantri zaman dahulu seseorang anak untuk nyantri bagaikan melepas busur panah dipersilakan melesat dan terserah akan jatuh dimana, apakah sesuai sasaran atau agak meleset sedikit, karena apa yang dialami Ayahanda tercinta itu beliau begitu pergi tak pulang pulang. Karrena bertahun tak pulang maka suatu saat keluarga besar menyimpulkan bahwa yang bersangkutan telah tiada, dan seperti kebiasaan masyarakat maka diselenggarakan doa bersama. Setelah acara itu selesai dan beliau tak lagi menjadi buah bibir tiba tiba beliau pulang membawa sebuah bungkusan besar dan nampak berat yang ternyata isinya Kitab Kitab yang dipelajarinya di Pondok.
Senin, 16 Agustus 2021
DOA AGUSTUSAN UNTUK AYAH DAN IBUKU (1)
YA ... MEREKA Ayah dan Ibuku adalah manusia biasa bagi orang lain, tetapi bagiku dan bagi keuarga besarku mereka berdua adalah pahlawan yang memiliki nama Harum yang semerbak, sedikit keharuman nama mereka berdua akan kubagi untuk anak cucunya, saya berharap tulisan ini pada suatu saat akan sampai kiga kepada Cuicu dan Cicit mereka dan seterusnya/ Ini peringatan 17 Agustus 19456 dan ini peringatan yang 76 kalinya, bisa jadi ini adalah Peringatan yang terakhir bagiku, tetapi terserah kepada Allah, kapan beliau akan mengakhiri usiaku yang memang sudah tidak muda lagi. Banyak mereka yang telah mendahuluiku, ada yang lebih tua usianya, bayak juga yang seusia, serta tak kurang kurang mereka yang jauhlebih muda. Terlebih di zaman pandemi maka kematian adalah seperti sesuatu yanbg lazim saja, tampa goncangan yang berarti. Setiap Agustusan maka saya selalu berdoa untuk kedua Pahlawan saya itu, apoakah ini merupakan Agustusan yang terakhir entahlah. itu hanya Allah yang tahu.
Keindahan Ayahku dari Lampung Barat ke Pringsewu ini tidak lain dakarenakan terlalu seringnya Belnda menangkap dan menguruingnya di sell kepolisian setempat, pada saat itu kekuasaan sepenuhnya ada di tangan Pemerintahan Penjajah Belanda. Baru seminggu beliau dilepas oleh Belanda sudah ada jemputan lagi datang dari Kerui, kesalahan yang dilakukan oleh beliau adalah karena melakukan Pengajian Agama setiap malam Jum'at. Sebelumnya bahkan d=ua kali seminggu secara terbuka dan terang terangan, tetapi semenjak di tangkap dan dikirum oleh Belanda Pengajianpun hanya dilakukan satu kali dalam seminggu dan itupun diam diam, mengaji Quran terjemahan Haddits, Fikih dan Tauhid.
Ternyata penyelenggaraan pengajian secara diam diam dan hanya dihadiri orang orang tertentu itu masih tercium pula oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan kembali terjadi penjemputan paksa, rupanya mata mata Belanda memang sampaik juga penciumannya hingga ke sebuah perkempungan kecil yang hanya dihuni penduduk yang tak terbilang padat itu, Desa itu bernama Pekon Awi Belalau. Di penjara memang tidak dilakukan penyiksaan, tetapi tetap saja tersiksa ketika dalam penjara dengan segala peraturan yang ketat, tak boleh keluar ruangan tampa ijin, dibatasi untuk kegiatan cuci, mandi dan bahkan buang air, tidur di lantai kedinginan dan lebih banyak dibiarkan dalam keadaan kelaparan dan kehausan. Sepertinya pada saat itu Pimpinan Adat hanya pasif saja dan tak memiliki kemauan dan kemampuan untuk melindungi keselamatan warganya.
Begitu dilepaskan maka secara diam diam kelaurga telah berunding di malam buta dengan penuh resiko terutama abcaman dari binatang. Tetapi itu dinilai akan lebih baik dibanding dengan siksaan Belanda yang tak berprikemanusiaan, sehingga umur yang ada lebih banyak dihabiskan di dalam penjara dibanding menghitup hawa bebnas. Kesalahan di mata Belanda hanya satu yaitu Mengajar mengaja, mengajar sholat dan membacakan terjemahan al Quran di depan para muridnya. Dan memang dalam belajar mengaji saja pada surat surat tertentu dan ayat ayat tertentu memang tidak boleh dibacakan secara bersuara, apatah lagi membacakan terjemahannya. Karena Belanda menilai bacaan bacaan itu akan berpotensi membuat yang mendengarnya menjadi ekstrimis. Belanda rupanya memiliki kaki tangan mata mata sampai ke desa sekecil Pekonawi sekalip[un. Sehingga tak ada jalan lain kecuali melarikan diri secara diam diam , di saat mata mata dan Belanda sedang lengaj
Bersambunbg.
Minggu, 15 Agustus 2021
SAUDARA KAMI SWANDI IBRAHIM TELAH TIADA
INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROOJIUUN kabar duka ini saya baca dari Saudara Buston bahwa Saudara kami Swandi Ibrahim telah tiada, itu kubaca malam, sejak siang saya memang tidak lepas dari laptp tetapi saya sedang sarching sehingga tidak sempat memperhatikan apa apa yang menjadi pembicaraan di Grup WA sehingga saya luput dari kabar duka ini di siang hari dan di malam ini saya baru berkesempatan wemeberikan perhatian secara seksama Inna lillahi wainna ilaihi roojiuun. Sahabatku Swandi itu banyak sebangku dengan aku pada saat kami sama sama duduk di Kelas 6 SD 1 Pagelaran, Kepala Sekolah kami bernama Sukamto, Guru Kelas kami bernama A Rachman, sedang Guru Pripat kami adalah Bapak Kusaini.
Kami berdua duduk di bangku barisan ketiga dari depan, bangku kedua dari kiri atau ketiga dari kanan. Rasanya kami berdua tak terpisahkan dalam berpasangan duduk di kelas kelas, saya senang sekali duduk dengan almarhum karena beliau termasuk yang tidak terlalu banyak ulah, dan lebih banyak diam, beliau termasuk berbicara seperlunya.
Ketika tammat SD kami berpisah saya disuruh oleh orang tua melanjutkan sekolah ke Tanjungkarang, 1968 saya sekolah di Tanjungkarang, tetapi walaupun demikian setelah dua tahun di Tanjungkarang saya hampir setiap Minggu pulang ke Pagelaran Pada tahun keempat Saya tahu Swandi tinggal di Pahoman bersama Kiyai Fachruddin Prabu, saya sering sekali main ketempat mereka yang posisi rumahnya di dekat RRI Tanjungkarang. Kiyai Fachruddin memahami secara bijak saya diberikan kesempatan unauk saling tukac cerita tentang Pagelaran,
Dahulu ketika kami sering main bola kaki bersama di tingkat SD sepengetahuan saya Swandi dalam bermain tidak mudah lelah dan tidak juga gampang menyerah dalam suatu perebutan. Diantara kami yang menonjol dalam Bolakaki adalah Kiyai Sulaiman dan Abang Nabhan. Setelah naik naikan kelas dan selesainya satu angkatan, Kesebelasan kami berkurang dan bahkan ketiadaan tenaga kiper. Pada saat itu Bang Nabhan(ada di grup ini) mempersiapkan saya sebagai Kiper. Dalam berbagai kesempatan saya dilatih oleh beliau, saya ditanyai dalam posisi seperti apa saya merasa kesulitan menangkap bola. Lalu beliau memberikan cara bagaimana menutupi kesulitan itu.
Swanmdi itu orangnya sangat bersahabat, Selain kami duduk satu Bangku di masa sekolah masa kerja kami sering sekali jumpa diberbagai kesempatan. setelah beberapa lama munculnya HP ketika umumnya orang punya HP juga berusaha punya HP pada saat itu kami jadi sering SMS-an Pada saatnya kami sama sama tenggelam dalam kesibukan masing masing. Hanya sesekali kami kontak di Facebook, selanjutnya kami berteman di WA, tetapi memang dasarnya beliau memang tidak mau banyak bicara, beliau akan menjawab sesuatu yang ditanyakan saja. Kami berdua mulai sering saling tukar sms, tak banyak kawan kami dalam berkomunikasi Pada suatu hari dia memberikan nomor kontak Asnaniar,
Pada suatu saat dengan kawan kawan asal Pagelaran saya hanya bisa berhubungan dengan Swandi dan Asnaniar saja. Saya mencoba membuat Grup pertemanan tetapi keduanya wakaupun saya masukkan ke Grup WA tetapi keduanya memang tak suka komentar. Keduanya hanya biacara seperlunya dan apa adanya saja. Masapun berlalu kamunikasi kami fluktuatif, kadang muncul, lalu hilang dan tenggelam. Jika pada saat semangat dan ingin berkomunikasi kami berkomunikas tetapi tiba tiba hilang bagaikan ditelan bumi.
Pada suatu saat keakraban kami bertiga saya gambarkan di sebuah editan foto, Asnaniar dan Suwandi saya gambarkan dua orang yang saya abadikan dalam sebuah album kenangan yang tak akan terhapuskan, dan saya akan memandang keduanya penuh persahabatan dan kertinduan. Foto kami bertiga itu Saya kurang terampil dalam edit gambar jadi gambarnya kurang indah, tetapi saya yakin orang akan tahu bahwa kami bertiga adalah bersahabat,
Kini Swandi telah tiada , Ya Allah , entah kapan kami semua akan menyusul. Kami berdua tersa, entah kapan kami akan menyusul Kami derahkan Pada Mu jua ya Allah. Harapan kami kami berdua akan menyusul dengan husnul khotimah, Ya Allah Ampunilah segala dosa dosa kami, dan terimalah ibadah kami, bila itu belum mwncukupi bagi kami untuk dibukakan pintu syurga bagi kami maka kami mohon ya A agar dilipatgandagandakan Ya Allah pertemukan kami disyurga bersama semua sahabat shabat kami di ditempat yang dimuliakan Aamiin
Sabtu, 14 Agustus 2021
JOHN STRAIN S MEETING
PERTEMUAN INI sepertinya murni gagasan Mr.Johns Strains's mewakili Masyarakat Uni Eropa mereka sepakat untuk memberikan dana bantuan kepada Pengelolaan Pendidikan Dasar meliputi SD/ SMP sederajat untuk usaha mencapai Standar Pelayanan Minimal, karena berdasarkan data yang ada ternyata terlampau sedikit ada Sekolah yang telah mencapat syandar minimal di SLTP, sedang untuk SDD nyaris belum ada. hal ini karena penyelenggara ternyata tidak konsisten dengan peraturan yang ada.
Sebenarnya kami sebagai petugas yang ditugaskan di Palembang, akan lebih senang bila John Strain.s mengendang kami untuk menemui beliau di Bali saja, biarlah kami yang bersudah payah untuik datang ke sana. Tetapi rupanya justeru beliau juga di pihak lain justeru ingin sekali melihat bagaimana sebenarnya dengan Sungat Musi yang demikian populer di beberapa sumber yang beliau Cari. Itu perasaam yang dibanding keinginan kami kami sebagai Tenaha Eeducational Specials dalam program ini.
Endang Pipin T (Team Leader) tinggal di Jakarta/ Bogor, Susi Andriani Untuk Palembang - Muara Anim Alkad untuk Empat Lawang dan Musirawas, Radjidjanti untuk Ogan Ilir dan Ogam Komering Ilir sedang saya ditugaskan untuk Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu bersentuhan dengan Lampung, sedang Musi Banyuasi bersentuhan dengan Jambi, bagi saya jarak jarak itu sangat menyenangkan. seolah kita melang lang buana tetapi dibiayai bahkan difasilitasi.
Audien kami di Proyek ini bisa membuat kami manja, kami diperintahkan untuk mengajari buaya berenang lauaknya, selan harus berhubungan dengan Pejabat atau pimpinan di Dinas Pndidikan Kabupaten, kami jua harus berhubungan dengan Para Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah daGuru. Mereka itu adalah para pihak yang sangat memahami apa tugas mereka masing masing.
HARAPAN KECEWA (Ahmad Jaiz)
Remuk rendam rasa tak tertanggung
Harapan bahagia nan menggunung
Terhampar hanyut terapung
Mendirikan istana asmara
Berpadu kasih erat dan setia
Kiranya tak terlaksana
Dalam manis madu kata-kata
Dengan pujukan yang hanya dusta Aku terperdaya
Tak sepatah kata nan merayu
Hanya aku menanggung duka pilu
Tak seorangpun yang tahu
Dengan pujukan yang hanya dusta
Aku terperdaya
Hanya aku menanggung duka pilu
Tak seorang pun yang tahu
Minggu, 08 Agustus 2021
SEDIH DAN BAHAGIA SILIH BERGNTI DI ZAMAN PANDEMI.
ULANG TAHUN CUCU MENJADI HIBURAN SEKALIGUS HARAPAN
DUKA, SEDIH, CEMAS DAN TAKUT silih berganti lalau kita berusaha menhibur diri memunculkan harapan disaat saat berkembangnya pamdemi Corona Covid 19. yang memang sejak semula diawai oleh keterangan yang berganti ganti dan bahkan sering bertentangan dari antar sesama petugas dan pejabat berwenang sampai kepentingan bisnis yang mempertontonkan etegaannya kepada rakyat kecil. akhirnya seorang ulama diganjari empat tahun enjara karena dianggap berbohong, berdasarkan pengakuan si ulama tersebut bahwa dia dalam keadaan sehat walafiat karena juga memang nampak sehat segar, tetapi ternyata berdasarkan hasil penelitian beberapa hari kemudian dinayatakan ulama yang bersangkutan mengalami sakit dan terpapar pirus covid 19. Ulama dinyatadan dkan bohong besar dan dianggap melakukan pidana dan di vonis empat tahun penjara, ulama brersangkutan menyakan naik banding. Sayang sekali penerapannya nampak tebang pilih, banyak sekali orang yang melakukan yng sama, tetapi mereka tidak tersentuh hukum. Ini meninggal sebuah luka parah yang akan sulit dilupakan dalam waktu yang sangat panjang.
Sekarang ketidak percayaan masyaraat terhadap penguasa sangatlah tipisnya, Penguasa telah kehilangan kepercayaan yang besar, dan lebih menyedihkan lagi nampaknyapenguasa masih juga belum menemukan bagaimana cara memulihkan kepercayaan itu, cara memulihkannya nampaknya tidak cukup dengan narasi narasi serta janji janj manis dan apatah lagi hardikan dan bentakan. dan ancaman berbagai pasal. Dan bahkan hukuman kurungan sekalipun tak akan ada masyarakat yang sudi berpindah pendapat dan sikap. Satu satunya kunci bagi masyarakat khususnya kelas bawah Siapapun pemimpinnya, dan apapun warna politiknya asalkan mampu meningkatkan keejahteraan rakyat, dipastikan . maka pemimpin akan didukung.
BISAKAH AKU MEMPERTANGGUNGJAWABKANNYA KARTU INI ?
Sabtu, 07 Agustus 2021
YES YES YES ... KAMI AKAN DATANG , DENGAN SENANG HATI
Dengan penuh kegalauan kami memutuskan tak menghadiri Hari Bahagia Kalian, ini adalah suatu ilihanyang sama sama berat, kami juga ingin bersahabat dan bersaudara seperti kami brsahabat dan bersaudara dengan orang tua kalian kalian sebagai anakanak kami sebenarnya kami ingin kalian sebagai ummat Islam memiliki persatuan dan persaudaraan yang tinggi seperti halnya kami. Dan itulah sebabnya kami ingin sekali menhadiri Hari bahagia kalian, kami ingin kita memiliki hubungan silaturrahmi, hadir dalam hari bahagia ini adalah sebagai bukti fisik, betapa kami bersaudara dengan orang tua kalian, dan kamipun menyayangi kalian semua.
Selamat bahagia anak anak kami, semoga acaranya berjalan lancar dan kita semua trlepas dari hal hal yang tidak kita ingini, semoga Allah melindungi kita semua, semoga kalian mencapai kebaghagiaan, yang sakinah, mawaddah warohmah, amiiin aamiin aamiin
emoga ketidak hadiran kami bisa dipahami dan dimaafkan.