Minggu, 15 Agustus 2021

SAUDARA KAMI SWANDI IBRAHIM TELAH TIADA

KAMI TIGA SERANGKAI DI ERA SMS

 

INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROOJIUUN  kabar duka ini saya baca dari Saudara Buston bahwa Saudara kami  Swandi Ibrahim telah tiada, itu kubaca malam, sejak siang saya memang tidak lepas dari  laptp tetapi saya sedang sarching sehingga  tidak sempat memperhatikan apa apa yang menjadi pembicaraan di Grup WA sehingga saya luput dari kabar duka ini di siang hari dan di malam ini saya baru  berkesempatan wemeberikan perhatian secara seksama Inna lillahi wainna ilaihi roojiuun.  Sahabatku Swandi itu banyak sebangku dengan aku pada saat kami sama sama duduk di Kelas 6 SD 1 Pagelaran, Kepala Sekolah kami bernama Sukamto, Guru Kelas kami bernama A Rachman, sedang Guru Pripat kami adalah Bapak Kusaini. 

Kami berdua duduk di bangku barisan ketiga dari depan, bangku kedua dari kiri  atau ketiga dari  kanan. Rasanya kami berdua tak terpisahkan dalam berpasangan duduk di kelas kelas, saya senang sekali duduk dengan almarhum karena  beliau termasuk yang tidak terlalu banyak ulah, dan lebih banyak diam, beliau termasuk  berbicara seperlunya. 

Ketika tammat SD kami berpisah saya disuruh oleh orang tua  melanjutkan sekolah ke Tanjungkarang, 1968 saya sekolah di Tanjungkarang, tetapi walaupun demikian setelah dua tahun di Tanjungkarang saya hampir setiap Minggu pulang ke Pagelaran  Pada tahun keempat  Saya tahu Swandi tinggal di Pahoman bersama Kiyai Fachruddin Prabu, saya sering sekali  main ketempat mereka yang posisi rumahnya  di dekat RRI Tanjungkarang. Kiyai Fachruddin memahami secara bijak saya diberikan kesempatan unauk saling tukac cerita tentang Pagelaran,

Dahulu ketika kami sering main bola kaki bersama di tingkat SD sepengetahuan saya Swandi dalam bermain tidak mudah lelah dan tidak juga gampang menyerah dalam suatu perebutan. Diantara kami yang menonjol  dalam Bolakaki adalah Kiyai Sulaiman dan Abang Nabhan. Setelah naik naikan kelas dan selesainya satu angkatan, Kesebelasan kami berkurang dan bahkan ketiadaan tenaga kiper. Pada saat itu Bang Nabhan(ada di grup ini)  mempersiapkan saya sebagai Kiper. Dalam berbagai kesempatan saya dilatih oleh beliau, saya ditanyai dalam posisi seperti apa saya merasa kesulitan menangkap bola. Lalu beliau memberikan cara bagaimana menutupi kesulitan itu. 

Swanmdi itu orangnya sangat bersahabat, Selain kami duduk satu Bangku di masa sekolah  masa kerja kami sering sekali jumpa diberbagai kesempatan. setelah beberapa lama munculnya HP ketika umumnya orang punya HP juga berusaha punya HP pada saat itu kami jadi sering SMS-an  Pada saatnya kami sama sama tenggelam dalam kesibukan masing masing. Hanya sesekali kami kontak di Facebook, selanjutnya kami berteman di WA, tetapi memang dasarnya beliau memang tidak mau banyak bicara, beliau akan menjawab sesuatu yang ditanyakan  saja. Kami berdua mulai sering saling tukar sms, tak banyak kawan kami dalam berkomunikasi Pada suatu hari dia memberikan nomor kontak Asnaniar,

Pada suatu saat  dengan kawan kawan asal Pagelaran saya hanya bisa berhubungan dengan Swandi dan Asnaniar saja.  Saya mencoba membuat Grup pertemanan  tetapi keduanya wakaupun saya masukkan ke Grup WA tetapi keduanya memang tak suka  komentar. Keduanya hanya biacara seperlunya dan apa adanya saja. Masapun berlalu kamunikasi kami fluktuatif, kadang muncul, lalu hilang dan tenggelam. Jika pada saat semangat dan ingin berkomunikasi kami berkomunikas tetapi tiba tiba hilang bagaikan ditelan bumi. 

Pada suatu saat keakraban kami bertiga saya gambarkan di sebuah editan foto, Asnaniar dan Suwandi saya gambarkan dua orang yang saya abadikan dalam sebuah album kenangan yang tak akan terhapuskan, dan saya akan memandang  keduanya penuh persahabatan dan kertinduan. Foto kami bertiga itu   Saya kurang terampil dalam edit gambar jadi gambarnya kurang indah, tetapi saya yakin orang akan tahu bahwa kami bertiga adalah bersahabat, 

Kini Swandi telah tiada , Ya Allah  , entah kapan kami semua akan menyusul. Kami berdua tersa, entah kapan kami akan menyusul  Kami derahkan Pada Mu jua ya Allah. Harapan kami kami berdua akan menyusul dengan husnul khotimah, Ya Allah Ampunilah segala dosa dosa kami, dan terimalah ibadah kami, bila itu belum mwncukupi bagi kami untuk dibukakan pintu syurga bagi kami maka kami mohon ya A agar dilipatgandagandakan Ya  Allah pertemukan kami disyurga bersama semua sahabat shabat kami di ditempat yang dimuliakan Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar