Minggu, 08 Agustus 2021

SEDIH DAN BAHAGIA SILIH BERGNTI DI ZAMAN PANDEMI.

 

ULANG TAHUN CUCU MENJADI HIBURAN SEKALIGUS HARAPAN


DUKA, SEDIH, CEMAS DAN TAKUT silih berganti lalau kita berusaha menhibur diri memunculkan harapan disaat saat berkembangnya pamdemi Corona Covid 19. yang memang sejak semula diawai oleh keterangan yang berganti ganti dan bahkan sering bertentangan dari antar sesama petugas dan pejabat berwenang  sampai kepentingan bisnis yang mempertontonkan etegaannya kepada rakyat kecil. akhirnya seorang ulama diganjari empat tahun enjara karena dianggap berbohong, berdasarkan pengakuan si ulama tersebut bahwa dia dalam keadaan sehat walafiat karena juga memang nampak sehat segar, tetapi ternyata berdasarkan hasil penelitian beberapa hari kemudian dinayatakan ulama yang bersangkutan mengalami sakit dan terpapar pirus covid 19. Ulama dinyatadan dkan bohong besar dan dianggap melakukan pidana dan di vonis empat tahun penjara, ulama brersangkutan menyakan naik banding. Sayang sekali penerapannya nampak tebang pilih, banyak sekali orang yang melakukan yng sama, tetapi mereka tidak tersentuh hukum. Ini meninggal sebuah luka parah yang akan sulit dilupakan dalam waktu yang sangat panjang. 

Sekarang ketidak percayaan masyaraat terhadap penguasa sangatlah tipisnya,  Penguasa telah kehilangan kepercayaan yang besar, dan lebih menyedihkan lagi nampaknyapenguasa masih juga belum menemukan bagaimana cara memulihkan kepercayaan itu, cara memulihkannya nampaknya tidak cukup dengan narasi narasi serta janji janj manis dan apatah lagi hardikan dan bentakan. dan ancaman berbagai pasal. Dan bahkan hukuman kurungan sekalipun tak akan ada masyarakat yang sudi berpindah pendapat dan sikap. Satu satunya kunci bagi masyarakat khususnya kelas bawah  Siapapun pemimpinnya, dan apapun warna politiknya asalkan mampu meningkatkan keejahteraan  rakyat, dipastikan . maka pemimpin akan didukung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar