Senin, 19 Juli 2021

PILIH JALUR TAKZIYAH

 

                  Ami Syahmin

BISA JADI  karena gelagapan mendengar berita duka sekaligus ada dua famili mendapat musibah meninggal, dari rtumah langsung berdua bergerak menuju rumah duka tapi setelah di jalan baru muncul pertanyaan karena yang satu bertanya kepada yang lain akan kemana dahulu lalu mana yang kemudian, itulah sebabnya maka kendaraan beralih arah. harus berputar menghindari tanda larangan dilalui, memilih beberapa jalan yang kurang lazim dan terkesan akan kembali pulang, tetapi ternyata tidak.

Ternyata sang supir  sepertinya sangat paham untuk melalui jalan tikus yang hampir hampir tidak saya kenal, tetapi sang supir sudah seperti sangat familiar dengan perjalanan ini sehingga nampak tampa ragu menelusuri jalan ini. Dan memang ternyata kami sampai ke tempat tujuan. 

Sangat layak sepertinya memberikan pujian kepada pengemudi yang selain sangat profesional dalam mengendalikan kendaraan yang sebenarnya sudah tak lagi disebut bartu, tetapi terasa nyaman untuk bepergian jarak dekat.

Dia sangat memahami perasaan saya, juga sangat me mahami perasaan saya, hal itu wajar saya karena sudah puluhan tahun ikut saya, dan saya sangtat mempercayai  bahkan meyakini kesetiaannya, sudah hampir satu tahun terakhir ini Dia melarang saya menyetir sendiri bila akan pergi ke suatu tempat, tentu saja Dia siap mengantar saya dengan selamat. 

Sayang saya tidak memiliki kemampuan untuk membayar sebagaimana layaknya pengemudi yang

Disepanjang jalan saya menangkap keikhlasannya dalam mengemudikan kendaraan yang walaupun terbilang tua tetapi terasa masih nyaman karena perawatan yang dilakukanh oleh sang pengemudi sangat prima. 

Dalam kesempat yang berbahagia ini saya hanya mampu menyampaikan rasa terima kasih saja, dan berharap keikhlasannya, semakin Dia ikhlas semakin Allah akan melipatgandakan ganjarannya. Dengan

pelipat gadaan ganjaran amal kebajikan itu dan amalan lainnya sehingga yang bersangkatan mendapatkan rahmat dari Allah yang maha Pemurah, sehingga dibukakan pintu Syurga baginya. Aaamiiin Aaamiiin Aaamiiiin. Saya berharap kami akan dipertemukan di syurga kelak.  Aamiiin Ya Robbul 'Aalaamiijn. 


 

 

INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROOJI'UUN

KAKA BATIN LEKAT TE;AH TIADA, KAMI HANYA BISA JUMPA UDO ALBIZAL PUSPANEGARA.

TAK ADA  berita sampai ke kami  bahwa Kaka Batin Lekat sakit, tiba tiba pada hari Senin 19 Juli 2021 ketika suasa PPKM  Pemerintah membatasi aktivitas masyarakat karena Pandemi 19 kami dikejutkan oleh berita Kaka Batin kami  yang dalam pergaulan sehari hari  adalah sosok yang sangat menyenangkan karena yang bersangkutan selalu spontanitas  sehingga cepat sekali akrab dengan kami adik adiknya.  Kaka Batin adalah wanita asal Sukau Lambar, isteri dari Atin Bizal lengkapnya Albizal Puspanegara Pensiunan Anggota Kepolisian  Innalillahi Wainnna Ilaihi Roojiuun. semoga diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya, dan dilipatgandakan  gamjaran amal kebajikannya. Sehingga dengan dengan sifat Kemurahan Allah Swt  dibukakan pintu syurga bagi beliau dan kita semua dipertemukan di Sturga Allah atas segala RahmatNya. Aamiin. 

Beliau adalah adalah Isteri dari Atin Bizal, Atin Bizal adalah  Kemenakan Andung Pagelaran, putra terteua dari Saudara Tua Andung, Kami berdua adalah Saudara sepupu. Almarhumah sebelumnya  mengalami  perawatan  karena menunjukkan adanya gejala gejala Covid 19. Sehingga keluarga  bersepakat dirawat inap saja, dua hari kemudian almarhumah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, semua obat yang diberikan dokter diminum sesuai aturan, dan katanya almarhum ingin sekali makan nasi padang menunjukkan gejala kemajuan yang luar biasa, sehingga keluarga sebenarnya telah bersiap siap untuk pulang, apalagi akan menghadapi Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh pada Hari Sela 21 Juli 2021. Tetapi rupanya Allah berkehendak lain.  Tentu saja berita duka ini membuat kami semua menjadi terperanjat. 

Kami berdua tidak berhasil mengikuti upacara pemakaman, kami tiba di Pekuburan jumpa Wirda Puspanegara mengatakan bahwa pemakaman telah selesai. Kami langsung ke rumah duka dan menjumpai Kanda kami Albizal Puspanegara sedang dalam pukulan duka yang sangat mengejutkan, lama beliau tak dapat bicara, kedatangan kami beliau sambut dengan lambaian tangannya yang nampak lemah. Beliau duduk di teras depan. Kami tak bersalam  ... beberapa saat kemudian beliau menyatakan bahwa Almarhumah meninggal tampa kesempatan beliau untuk mendampinginya, padehal beliau ingin sekali membisikkan sesuatu kepada almarhumah. 

Lewat putrinya diceriterakan ternyata sehari sebelum meninggal almarhumah sendiri yang menelpon  mereka satu persatu demikin juga sanak keluarga yang lain, almarhumah mengabarkan bahwa beliau telah benar benar sehat, beliau makan enak dan berselera untuk makan nasi padang, dalam kesempatan itu almarhumah menyampai beberapa pesan kepada kami semua yang ditelep[onya satu persatu. Kami gembisa sekali tetapi ada diantara famili yang membisikkan mengapa isi telepoin kok bernada pamit, sambil bicara seolah dirasakan ada lambaian tangan / 

Apapun yang terjadi kami ikhlas  ... ceritera tak mampu dituturkan dengan sempurna baik yang cerita Udo Bizal dan kami berdua tak mampu lagi menahan isak tangis kami masing masing ... kita harus iklasd ka ... suarapun tersekat ... Yah ... sekarang hanya doa yang   

 

INNALILLAHI WAINNA ILAIHI ROOJI'UU             KANDA ABDUL MUNIR KINI TELAH TIADA 

KANDA ABD MUNIR adalah suami Uhti atau Yunda beliau adalah Kemenakan Ayahanda Syahmin (mertua). Sebagai Pengurus atau Takmir Masjid Seksi Rukun Kematian, maka tentu saja Almarhum  
 


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar