Sabtu, 04 April 2020

Demi Wancik, ITULAH RUPANYA NASEHAT UNTUK KEDUA MEMPELAI

PESTA YANG MEMBHAGIAKAN INI MENJADI AJANG REUNI. 

  DEMI WANCIK, DEMI WAKTU, terjemahan spikulatif itu saya ambil saja atas dasar prakiraan yang pasti tak dapat saya pertanggungjawabkan secara pasti, namun demikian kalaupun salah lalu tak pula rasanya saya diharuskan merubahnya, bioar saja kekeliriuan saya itu tercatat, dan kita perbaiki dalam hati, bukan berarti saya ingin pertahankan, tetapi biarlah tercatat bahwa saya manusia tak luput dari kesalahan. Hal itu bukan poin yang ingin saya sampaikan,karena bagi kami acara ini tak sekedar acara walimah saja dan kita semua mendoakan kedua mempelai agar mawaddah warohmah, bahagia dan berkah sampai kiken kiken dan ninen ninen. Tetapi dibalik itu ada acara Re Uni antara Pak Batin Tarmizi dan Nini Ntin. Dia adalah Ibundanya Tante Elis.




Ninik Ntin dan Pak Batin itu kira kira seusia, kami  biasa panggil beliau Bik Tini. Kita cerita menyimpang dulu sedikit. Bahwa yang paling senang dan sering meledek Bik Tini itu adalah Tente Nur, nama kerennya Tante Dian, lengkapnya Dian Siti Nurmala, ledekan Nur adalah melalui sebuah lagu.  Lagu itu aslinya berjudul Ibu Tiri, tetapi oleh Si Nur diselewengkan menjadi Ibu Tini. Dengan potongan lirik sebagai beriku : " Ibu Tini ... hanya cinta kepada Si Elis saja ..... ! " kami tertawa mendengar lagu  Tante Nur .... , Elis ... tersipu sipu ... sedangkan reaksi Bi Tini seperti memaharahi saja layaknya ... tetapi ujung ujungnya belaiu tertawa juga. Sungguh kami bahagia atas asuhan Bik Tini setelah orang tua kami semua telah pulang terlebih dahulu.

Saya berbisik kepada Elis, Lis ... jangan buru buru pulang ya, biar Udo sama Bik Tini puas puas ngobrol. Saya selalu ingat setiap kali ke Bandung Bik Tini selalu menanyakan Apa Kabar Tarmizi ..., Saya kangen ..., kata Bik Tini .... nampak kedua pelupuk matanya menkilap, tetapi dia tertawa berderai ... walaupun air matanya berderai tak terbendung. Kami berdua berantem tiap hari .... ada saja alasan untuk berantem  .... tapi kalo gak ketemu, kami saling mencari.

Oak Batiun dan BikGini itu usianya sebaya atau selisih dikit ... mereka berdua tinggal ikut Pak Cik Mardian, pada saat itu mungkin Iwan masih ada dalam gendongan, atau jangan jangan kami belum lahir. PESTA PERNIKAHAN INI BAGI KAMI SUNGGUH MENGESANKAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar